Al-Quraisyri dan Ibn Qayyim
Al-Jawaziyyah lebih jauh mengungkapkan indikator cinta sebagai berikut:
1. Tndensi
atau interes yang menetap di dalam hati disertai rasa sangat kasih.
2. Mementingkan
kekasih yang mengalahkan teman dekat.
3. Kesesuaian
atau kecocokan antara kedua belah pihak, baik ketika bertemu maupun berjauhan.
4. Menghilangkan
sifat-sifat atau karakter-karakter sang pecinta agar menetapkan sifat-sifat
sang kekasih.
5. Takut
meninggalkan kehormatan yang di sertai pelayanan.
6. Pembebasan
diri seluas-luasnya dan memperbanyak rasa cinta yang semula sedkit.
7. Meraih
ketaatan dan meninggalkan perselisihan.
8. Identifikasi
sifat-sifat kekasih untuk menggantikannya sifat-sifat pecinta sehingga diri
pecinta selalu menyebut sifat-sifatnya.
9. Memberikan
seluruh yang dimiliki sang kekasih, sehingga tidak tersisa sedikitpun pada
dirinya.
10. Menghapus
(ingatan, perhatian, ketaatan dan ketepesonaan) selain sang kekasih di dalam
hati.
11. Kelezatan
yang disertai dengan keasyikan.
12. Rasa
cemburu pada sang kekasih saat ada orang lain mencintainya.
13. Hasrat yang
ahan-dahannya tertanam dalam hati yang membuahkan akal fikiran, kesesuaian dan
ketaatan.
14. Menghimpun
darah sekaligus menumpahkannya.
15. Takkan
habis dengan peneraian dan takkan bertambah dengan kebaikan.
16. Dapat meruntuhkan
malu dan sopan santun.
17. Melupakan nasib, kebutuhan dan diri sendiri
dari sang kekash.
18. Keteguhan
hati bersama sang kekasih dengan meninggalkan ego pribadinya.
19. Mengabaikan
kecendrungan diri tanpa mengharap apa-apa.
20. Berawal dari tipuan dan berakhir pada
pembunuhan.
21. Sesuatu
yang mengakibatkan buta dan tuli.
22. Kecendrungan
pada sesuatu secara total, yang mementingkn kekasih daripada jiwa dan harta
benda sendiri, sehingga tumbuh kesesuaian, baik yang tampak maupun rahasia da
mengetahui kekurangannya untuk mncintai ksang kekasih.
23. Ketitak
patutan menduakan melainkan perlu penyatuan diri, jika bicara pada orang lain
ia akan mengucapkan dengan “hai aku” bukan “hai kamu”.
24. Bara kalbu
yang dapat membakar apa saja selain dari kehendak sang kekasih.
25. Sesuatu
yang bertujuan, jika tujuannya lenyap maka cintanya juga lenyap.
26. Pengarahan
daya upaya dan senang melakukan p yng dikehendkinya.
27. Sesuatu yng
memabukkan yang tidak dapat siuman kecuali menyaksikansang kekasih.
28. Kesibukan
diri untuk mengikuti kehendak sang kekasih.
29. Keinginan
hati pada sang kekasih sehingga senantiasa menyebut-nyebut namanya.
30. Menghindari
diri dari perbuatan yang melupakan sang kekasih.
31. Menhinakan
diri sendiri untuk dapat mmperhatikan dan kebencian dari sang kekasih.
0 komentar: